Jika pada postingan terdahulu telah dibahas tentang tekanan
pada zat padat, bagaimana dengan tekanan pada zat cair? Sebenarnya ada
dua jenis tekanan pada zat cair, yaitu tekanan pada zat cair yang
bergerak dan tekanan pada zat cair yang diam. Nah, untuk kali ini akan
dibahas secara lengkap mengenai tekanan pada zat cair yang diam atau
disebut juga dengan tekanan hidrostatis. Disimak ya!
Sebelum kita bahas secara tuntas mengenai tekanan hidrostatis,
perhatikan video tentang Tekanan Fluida dari Kucing Fisika berikut :
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=4lFA-vGg2yE]
sumber : http://www.youtube.com
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di
bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat
cairan tersebut mengeluarkan tekanan.
Dari video terlihat bahwa lubang 1 mengalami tekanan hidrostatis yang
paling besar sehingga menyebabkan lubang 1 memancarkan air lebih jauh
dari lubang 2 dan 3, sedangkan lubang 3 mengalami tekanan hidrostatis
yang paling kecil, sehingga memancarkan air lebih kecil dari lubang 1
dan 2. Mengapa demikian? Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam
suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam
wadah, makin berat zat cair itu, sehingga makin besar pula tekanan zat
cair pada dasar wadahnya. Sehingga semakin dalam, tekanan hidrostatisnya akan semakin besar.
Tekanan hidrostatis disebabkan oleh berat zat cair, sehingga :
Karena w = m.g dan m = ?.v = ?.h.A , maka :
p = tekanan hidrostatis (N/m²)
? = massa jenis zat cair (kg/m²)
g = percepatan gravitasi (m/s²)
h = kedalaman zat cair (m)
Hukum Utama Hidrostatis :
” Tekanan hidrostatis di semua titik yang berada dalam satu bidang mendatar di dalam suatu zat cair sejenis yang berada dalam keadaan seimbang adalah sama besar”.
Penerapan hukum utama hidrostatis adalah pada konstruksi bendungan,
yaitu semakinke bawah, bendungan dibuat semakin tebal/kuat karena untuk
menahan tekanan yang semakin dalam semakin kuat.
Waduk Pluit, Jakarta Utara. (Antara/ Puspa Perwitasari)
0 komentar:
Posting Komentar