IKMAL INZAN CITA

WISUDA SARJANA STKIP MUH. BULUKUMBA

ALMAMATER SAKTI STKIP MUH. BULUKUMBA

RAPAT PROGRAM KERJA KKLP STKIP MUH. BULUKUMBA

GROWTH CENTRE

Senin, 19 November 2012

Pengaruh Cinta Terhadap Kerja Otak

 
Anda mungkin heran dengan kelakuan seseorang yang rela meninggalkan karir atau hartanya hanya demi cinta. Namun para ahli mulai mengungkap misteri kenapa orang yang jatuh cinta bisa bertingkah gamang, tidak rasional, sampai konyol.
Seperti yang dilansir dari Daily Mail, teknologi membantu para ahli mempelajari saraf pada otak ketika seseorang jatuh cinta. Mereka kemudian memetakan perubahan kimia yang terjadi dan mengamati bagian otak yang aktif atau mati selama berhari-hari ketika seseorang dimabuk asmara.
Lebih dari itu, peneliti juga menemukan kenapa semua itu membuat seseorang yang jatuh cinta menjadi selalu gelisah. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan tentang bagian dalam otak yang terjadi ketika Anda jatuh cinta.

Korteks frontal
Bagian ini bertugas membuat keputusan dan menghakimi sesuatu atau seseorang. Tetapi ketika jatuh cinta, korteks frontal dimatikan oleh otak. Menurut Semir Zeki dari University College London, ada banyak bagian otak yang aktif saat Anda dimabuk asmara. Tetapi area besar pada otak ini malah mati, padahal sifatnya penting dalam menilai hal tertentu.
Zeki percaya matinya korteks frontal terjadi karena tujuan biologis, misalnya memperlancar urusan reproduksi. Itulah sebab kenapa orang yang jatuh cinta sulit melihat kesalahan si dia.
Otak juga menunjukkan area otak yang mengontrol takut dan emosi negatif lain ikut mati. Makanya jatuh cinta akan membuat Anda selalu terlihat senang.

Pengaruh hormon
Jatuh cinta juga membuat hormon dopamin meningkat tajam. Dopamin sendiri merupakan kunci seseorang yang menikmati rasa sakit sekaligus kepuasaan dalam waktu bersamaan. Hormon ini dikaitkan dengan gairah, kecanduan, euforia, dan sifat-sifat pantang menyerah saat mengejar cinta.
Sebuah tes juga menunjukkan kokain punya efek yang sama seperti dopamin. Sementara dopamin yang meningkat ikut mempengaruhi produksi serotonin, hormon yang memperbaiki suasana hati dan nafsu makan.
Kadar serotonin yang tinggi juga sering ditemukan pada orang yang mengalami gangguan obsesif-kompulsif. Itulah sebabnya kenapa cinta membuat Anda cemas dan gugup. Sementara perasaan berdebar-debar, berkeringat dingin, dan mulut kering disebabkan oleh hormon adrenalin.
Hormon lain yang keluar saat jatuh cinta sama dengan ketika Anda ketakutan. Artinya, cinta bisa membuat Anda merasa senang sekaligus takut. Terutama jika Anda menjalani cinta terlarang.

Obsesi cinta
Psikolog kini tengah berusaha memahami kenapa terobsesi pada cinta bisa berbahaya. Sebab beberapa orang sampai harus menjadi penguntit hanya demi memperhatikan orang yang dicintainya.
"Perasaan cinta seperti bola salju bagi penguntit. Kebiasaan mengikuti orang yang dicintai berubah menjadi kelainan mental dan membuatnya berkhayal. Sayangnya kami masih belum tahu banyak apa yang menyebabkan hal ini," terang Dr David Nias, seorang psikolog.
Namun Dr Nias juga menyatakan kalau ada cara untuk menyembuhkan kelainan tersebut. Sebab semua yang berlebihan memang tidak baik, termasuk jatuh cinta. Setuju?

Selasa, 06 November 2012

Adab Pengantin dan Pergaulan Suami Isteri

1. Letakkan tangan di kepala isteri dan do’akannya. Rasulullah S.a.w bersabda, “Apabila salah seorang kamu menikahi seorang wanita, maka hendaklah ia memegang ubun-ubunnya, dan bacalah bismillah lalu mohon-lah berkah kepada Allah, dan hendaknya ia membaca:   

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan sifat yang ada padanya; dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan sifat yang ada padanya” (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani). 

2.  Hendaklah kedua mempelai melakukan shalat dua rakaat bersama, ketika awal dipertemukan, kerana kaum salaf melaksanakan demikian. 

3. Rayulah isteri dan bercandalah dengannya di saat santai berduaan. Nabi n selalu bercanda, tertawa dan merayu isteri-isterinya. 

4. Bacalah basmalah sebelum melakukan jima`. Rasulullah n bersabda, “Kalau sekiranya seorang di antara kamu hendak bersenggama dengan isterinya membaca :

“Dengan menyebut nama Alllah, ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan jauhkan syetan dari apa yang Engkau rezkikan kepada kami”, maka sesungguhnya jika keduanya dikurniai anak dari kamasutranya itu, nescaya ia tidak akan dibahayakan oleh setan selama-lamanya.” (Muttafaq ‘alaih). 

Dahuluilah dengan rayuan, rabaan, ciuman, dan cumbuan yang mesra sampai benar-benar kedua anda siap melakukan jima’ (senggama). 

5. Jika ingin bersenggama lagi, berwudhulah terlebih dahulu, kerana Rasulullah S.a.w bersabda; “Apabila salah seorang kamu telah bersetubuh dengan isterinya, lalu ingin mengulanginya maka hendaklah berwudhu.” (HR. Muslim; 308, Ahmad; 10777, Tirmidzi; 191) 

6. Berwudhulah sebelum tidur sesudah melakukan jima’ bila sempat.
Bonda Aisyah r.a menuturkan, “Rasulullah S.a.w bila hendak makan atau tidur saat beliau junub, maka beliau mencuci kemaluan dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat.” (Muttafaq ’alaih) 

7. Haram hukumnya menyetubuhi isteri di saat haid atau menyetubuhi duburnya. Rasulullah n bersabda, Barangsiapa yang melakukan persetubuhan terhadap wanita haid atau pada duburnya, atau datang kepada dukun (tukang sihir) lalu membenarkan apa yang dia katakannya, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Al-Arba`ah dan dishahihkan oleh Al-Albani). 

8.  Jangan menyebarkan rahsia tentang hubungan suami isteri. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah seorang lelaki yang berhubungan dengan isterinya (jima`), kemudian ia menyebarkan rahsianya.” (HR. Muslim no. 1437, Ahmad; 11258, Abu Daud; 4870) 

9. Saling bergaullah dengan baik, dan laksanakan kewajiban anda masing-masing terhadap yang lain. Allah S.w.t berfirman, “Dan para isteri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut yang ma`ruf.” (Al-Baqarah: 228). 

10. Berlaku lembut dan bersikap baiklah terhadap isteri, dan ajarkan masalah agama, serta tekankan pada perintah Allah terhadapnya. Rasulullah n bersabda, “Ingatlah, berpesan baiklah selalu kepada isteri, kerana sesungguhnya mereka adalah tawanan di sisi kalian....” (HR. At-Turmudzi) 

11. Hendaknya isteri selalu ta`at kepada suaminya sesuai kemampuannya asal bukan dalam hal kemaksiatan, jangan dia mematuhi siapapun bila tidak disukai atau bertentangan dengan kehendak suami, janganlah isteri menolak ajakan suami. Rasulullah n bersabda, “Bila suami mengajak isteri ke tempat tidur lalu ia tidak memenuhi ajakannya, kemudian sang suami tidur dalam keadaan marah padanya, maka malaikat melaknat wanita tersebut sampai hari pagi.” (Muttafaq ‘alaih). 

12. Berlaku adillah terhadap isteri-isteri. Rasulullah n bersabda, “Barangsiapa mempunyai dua isteri, lalu ia lebih cenderung kepada salah satunya, nescaya ia datang di hari Kiamat dalam keadaan sebelah badannya miring.” (HR. Abu Daud no; 2133, Ahmad; 8363, At-Tirmidzi; 1141, an-Nasai; 3942 Ibn Majah; 1969, ad Darimi; 2206 dan dishahihkan oleh Al-Albani) 

13. Bersabarlah atas watak isteri yang pada umumnya cemburu berlebihan, sehingga bersikap kurang sopan (lihat al-Bukhari; 5225, Ahmad; 11616, At Tirmidzi; 1359, An Nasai; 3955, Abu Daud; 3557, Ibnu Majah; 2384, Ad Darimi; 2598), atau yang kurang pandai berterima kasih.

Sumber :

- Al-Qur’anul Karim.

- Hisnul Muslim, Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani.

- Kaifa Nurobby Auladana.
           
- 130 Masail fitarbiyatil aulad.

- Tarbiyatul Athfal ala Manhajin Nabawi.


Sabtu, 03 November 2012

Fotosintesis

FotosintesisSumber: http://sunenergyfacts.com/
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotofAutotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen . Pada prinsipnya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah.Selain itu sesuai dengan namanya, foto "cahaya" reaksi ini membutuhkan cahaya matahari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA protein , gula dan lemak .Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.

Reaksi Fotosintesis
Reaksi Fotosintesis (sumber: Stone, 2004)

Struktur Kloroplas
Struktur Kloroplas (sumber: http://micro.magnet.fsu.edu/cells/chloroplasts/)
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel- sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas ( Chloroplast ) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis.Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil ( Chlorophyll ) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websitenya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Kloroplas memiliki struktur membran ganda , yaitu membran luar ( outer membrane ) dan membran dalam ( inner membrane ) yang dipisahkan olek ruang intermembran . membran dalam kloroplas mengalami modifikasi struktur yang disebut dengan tilakoid ( thylakoid ) dan selanjutnya tumpukan tilakoid disebut Grana . Matrik yang ada di dalam kloroplas merupakan struktur gel yang disebut dengan stroma (Stone, 2004).
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap . Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpor elektron . Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah ( fotolisis ) menjadi proton , elektron dan O2.Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron NADP + ( nicotinamide Adenosine dinucleotide phosphate ) membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas, dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat ). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus Calvin ), yang merubah molekul Co2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.

Virus


Bacteriphage (Sumber: library.thinkquest.org)
Bacteriophage (Sumber: mcat45.com)
Virus merupakan metaorganisme, yaitu organisme peralihan antara benda hidup dan benda mati. Virus dikatakan benda hidup karena dapat mengandakan diri atau memperbanyak diri ketika di dalam suatu sel inang. Kemampuan menggandakan diri (replikasi) di dalam sel inang ini disebabkan virus memiliki materi genetik, yaitu DNA atau RNA. Semua virus adalah parasit obligat intraseluler. Artinya, virus hanya mampu hidup di dalam sel atau jaringan makhluk hidup lain. Ketika suatu virus berada di luar sel, virus hanyalah sebatas materi yang tidak berdaya yang tidak dapat melakukan fungsi kehidupan. Selain itu virus juga dapat dikristalkan.
Adolf Meyer (Sumber: dihancollege.blogspot.com)
Adolf Meyer (Sumber: dihancollege.blogspot.com)
Virus pertama kali ditemukan pada tahun 1882 oleh A. Meyer. Penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut adalah adanya bintik-bintik kekuningan pada daun tembakau. Dia melakukan percobaan sederhana berupa ekstraksi tanaman tembakau yang sakit dan mengambil getah dari ekstrak tersebut untuk disemprotkan ke daun tembakau yang sehat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa daun tembakau yang semula sehat menjadi sakit (memiliki bintik-bintik kuning di seluruh permukaan daun). Artinya ada sesuatu yang dipindahkan dari tembakau yang sakit ke tembakau yang sehat yang merupakan agen penyakit dari binti-bintik kekuningan pada daun tembakau.

Penyakit Bintik-bintik Kuning Daun Tembakau (Sumber:www.en.cigarclan.com)
Penyakit Bintik-bintik Kuning Daun Tembakau (Sumber:www.en.cigarclan.com)
Selanjutnya di tahun 1892, Dimitri Ivanowsky (rusia) melanjutkan percobaan Meyer dengan cara menyaring getah tanaman tembakau yang sakit dengan penyaring bakteri. Hasil saringan tersebut dioleskan pada tanaman tembakau yang sehat. Ternyata tanaman tembakau yang sehat berubah menjadi sakit. Artinya penyakit bintik-bintik kekuningan masih dapat berpindah ke tanaman tembakau yang sehat walaupun sudah disaring dengan penyaring bakteri. Hasil ini juga menunjukkan bahwa agen penyakit tersebut bukanlah bakteri, tetapi sesuatu oragnisme lain yang ukurannya lebih kecil dari bakteri.
Tahun 1897, M. Beijerink menemukan fakta bahwa organism penyerang tembakau memiliki sifat dapat bereproduksi pada tanaman yang ditumpanginya (tumbuhan inang), tidak dapat dibiakkan pada medium pertumbuhan bakteri dan tidak mati oleh alkohol. Penemuan ini memperkuat bahwa organisme penyebab penyakit bintikbintik kekuningan pada tembakau bukanlah bakteri. Wendell Stanley seorang kelahiran Amerika (1935) berhasil mengkristalkan makhluk yang menyerang tanaman tembakau dan selanjutnya dinamakan TMV (Tobaco Mosaic Virus).
Tobacco Mozaic Virus (sumber: www.britannica.com)
Tobacco Mozaic Virus (sumber:  www.britannica.com)
Virus berbeda dengan organism kecil lainya, termasuk dengan bakteri. Virus memiliki ciri-ciri khusus seperti : (1) tidak dapat dilihat atau diamati dengan mikroskop cahaya; (2) merupakan organisme aseluler, artinya tidak memiliki struktur internal seluler; (3) memiliki asam nukleat berupa DNA atau RNA; (4) tidak mampu menggandakan diri tanpa menumpangi sel inang yang tepat; dan (5) tidak mampu melakukan metabolisme.

Struktur virus

Pada umumnya virus memiliki asam nukleat yang dilindungi oleh lapisan protein yang disebut capsid. Gabungan struktur asam nukleeat dengan capsid dinamakan nucleocapsid. Virus memiliki ukuran lebih kecil dari bakteri (2-20 milimikron).
Virus yang sering dikenal adalah virus yang menyerang bakteri (disebut bakteriofage) yang memilki struktur virus bentuk T. virus bakterofage memiliki struktur kepala dan ekor. Virus ini memiliki asam nukleat berupa DNA yang diketahui mengandung lebih dari 100 gen yang tersimpan dalam struktur kepala virus (capsid isohedral).
Struktur Bakteriofage (Sumber: answers.com)
Struktur Bakteriofage (Sumber: answers.com)

Perkembangbiakan virus

Virus selama hidupnya di dalam organisme inang mengalami dua macam daur hidup, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase replikasi (sintesis), fase perakitan dan fase lisis (pembebasan virus baru). Sedangkan daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase pengabungan dan fase pembelahan.
Daur Hidup Virus (Sumber: www.coryvannote.com)
Daur Hidup Virus (Sumber: www.coryvannote.com)

Fase Adsorbsi

Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli ) pada bagian permukaan sel bakteri. Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor. Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri sebelum melakuan perlekatan.

Fase Infeksi (Penetrasi)

Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang. Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan tugasnya sebagai blue print kehidupan virus. Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik. Apabila virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri. Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.
Fase Replikasi (sintesis)
Molekul DNA Virus dalam fase ini memulai fungsinya sebagai materi genetik, yaitu mensintesis protein yang berhubungan dengan struktur dan enzim virus. Struktur virus pada fase ini mulai dibentuk, seperti struktur capsid, ekor dan serabut ekor.

Fase Perakitan

Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru. Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya (memiliki capsid, ekor dan serabut ekor).

Fase lisis

Virus-virus baru yang telah matang dan telah sempurna bentuk dan strukturnya akan keluar dari sel inang. Proses keluarnya virus-virus baru dengan cara merusak struktur sel (lisis) sehingga sel innag pecah dan virus-virus dapat keluar dari sel. virus-virus yang baru ini siap untuk menginfeksi sel inang lain.
Fase Penggabungan
Fase penggabungan dapat dialami oleh virus ketika memasuki siklus hidup lisogenik. Setelah asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam oragnisme inang, selanjutnya asama nuklaet tersebut bergabung dengan DNA Kromosom organisme inang, dalam hal ini DNA Kromosom bakteri. Penggabungan materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA Kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat proses pembelahan sel. DNA Kromosom bakteri adalah DNA yang memiliki informasi genetik bakteri termasuk salah satunya adalah informasi perintah untuk melakukan pembelahan sel.
Fase pembelahan
Virus pada fase ini akan memanfaatkan proses pembelahan sel bakteri untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah bergabung dengan DNA Kromosom. Jika satu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri (saat pembelahan biner), maka akan didapat dua sel bakteri yang masing-masing di dalamnya terdapat DNA virus. Begitu juga seterusnya, dari dua sel bakteri tersebut akan tersu mengalami pembelahan dan jumlah DNA virus yang dihasilkan adalah sebanding dengan jumlah sel bakteri hasil pembelahan. Jika jumlah DNA virus yang dibutuhkan sudah cukup, DNA virus akan memisahkan kembali dan virus akan masuk ke daur litik melalui fase sintesis (replikasi).
Daur Litik (Sumber :coryvannote.com)
Daur Litik (Sumber :coryvannote.com)
Daur Lisogenik (Sumber: coryvannote.com)
Daur Lisogenik (Sumber: coryvannote.com)

Sistem Saraf


Scan Otak
Sistem saraf ( Nervous System) merupakan salah satu sistem organ yang ada di tubuh kita. layaknya sebuah sistem jaringan komunikasi, sel-sel saraf di setiap bagian dari tubuh memainkan peran dalam proses menanggapi rangsangan dan pengendalian otot -otot kita. Sistem saraf dibangun lebih dari 80 jaringan saraf utama. Setiap jaringan saraf tersusun atas 1 juta neuron , yaitu unit fungsional sistem saraf (sel-sel saraf).
Neuron atau sel saraf memiliki bagian-bagian sel yang berbeda dengan tipe sel lainnya. Berikut bagian-bagian sel saraf beserta fungsinya dalam mengirimkan impuls(rangsangan) sebagai unit fungsional sistem saraf.
  1. Inti sel , merupakan struktur inti sel pada umunya yang di dalamnya terdapat asam nukleat (materi inti).Inti sel berperan sebagai pengatur segala aktifitas sel saraf.
  2. Badan sel ( perykaryon ), merupakan struktur utama dari sel saraf yang kaya akansitoplasma dan di bagian tengahnya terdapat inti sel saraf. Badan sel berfungsi sebagai tempat metabolisme sel saraf.
  3. Dendrit , merupakan serabut pendek dan bercabang-cabang yang merupakan penjuluran badan sel pada tubuh sel. Dendrit berfungsi menerima dan mengirimkan rangsangan dari luar ke badan sel saraf.
  4. Neurit , merupakan serabut panjang hasil penjuluran badan sel yang mengandung struktur benang-benag halus yang disebut mikrofibril dan neurofibril . Mikrofibril dan neurofibril berfungsi untuk menjaga bentuk dan kepadatan sel saraf. Neurit atau yang sering dikenal akson memiliki peranan mengirimkan rangsangan dari badan sel saraf yang satu ke sel saraf lainnya. Stimulasi akan dikirimkan melalui akson dari satu sel saraf menuju dendrit dari sel saraf yang lain. Struktur neurit merupakan struktur yang lebih kompleks dari dendrit. Neurit memeliki pembungkus yang disebut selaput myelin yang didalamnya terdapat sel Schwann . Bagian neurit yang tidak terbungkus oleh selaput myelin disebutnodus Ranvier .
neuron
Neuron
Sel-sel saraf akan berkumpul membentuk jaringan saraf dan selanjutnya jaringan-jaringan saraf akan berkumpul dan berkoordinasi membentuk sistem saraf. Hubungan antara sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain disebut sinapsis , sedangkan hubungan antara sel saraf dengan serabut otot disebut neuromuscular junction .
Neuron pada manusia dapat kita kelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya. Neuron berdasarkan strukturnya dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron multipolar, neuron bipolar, neuron unipolar. Neuron multipolar adalah tipe neuron yang memiliki banyak dendrite dan satu akson. Neuron bipolar memiliki hanya satu dendrite dan satu akson, sedangkan neuron unipolar tidak memiliki dendrite dan proses pengiriman impuls dilakukan oleh satu akson.
types-of-neuron-in-human
Tipe Saraf
Neuron berdasarkan fungsinya dibedakan atas sel saraf sensorik ( afferent ), sel saraf motorikefferent ), dan sel saraf konektor ( association ). Sel saraf sensorik berfungsi menghantarkan rangsangan (impuls) dari indra ke saraf pusat ( otak ) dan sumsum tulang belakang . Sel saraf motorik berfungsi mengirimkan rangsangan dari saraf pusat (otak) atau sumsum tulang belakang ke otot atau kelenjar . Rangsangan dari sel saraf sensorik diteruskan menuju sel saraf motorik melalui sel saraf konektor.
Membran neuron layaknya membran sel lainnya bersifat semipermeabel (hanya molekul tertentu yang dapat keluar masuk misalnya ion-ion tetapi tidak untuk molekul berukuran besar).Membran sel saraf juga secara elektrikal bersifat polar (adanya ion-ion bermuatan negative yang disebut kation di sekitar permukaan luar membrane dan ion-ion bermuatan negatif yang disebut anion di bagian sebelah dalam membran). Impuls saraf berhasil ditransmisikan (disalurkan) dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain disebabkan oleh potensial aksi yang berpindah di dekat sel saraf. Stimulus merubah kemampuan spesifik permeable lapisan membrane dan menyebabkan depolarisasi kation dan anion. Perubahan ini menyebar sepanjang serabut saraf yang selanjutnya disebut sabagai impuls saraf itu sendiri. Polarisasi kembali terjadi setelah depolarisasi yang diikuti oleh periode refractory selama impuls selanjutnya datang lagi.
synapse
Sinapsis
Polarisasi dibuat dengan mempertahankan kelebihan ion-ion natrium (Na +) pada bagian luar membrane dan kelebihan ion-ion potassium (K +) pada bagian dalam membran. Jumlah tertentu dari Na dan K selalu bocor (berkurang) melewati membran, tetapi pompa Na / K pada membran secara aktif mengatasi hal tersebut tersebut.
Intensitas atau frekuensi antara impuls saraf yang satu dengan yang lain ditentukan oleh diameter dari serabut saraf, hal ini terkait juga dengan serabut saraf berselaput myelin dan serabut saraf tanpa selaput myelin. Sitoplasma dari akson atau serabut saraf merupakan konduktor listrik dan selaput myelin menurunkan kapasitasnya sebagai pengirim. Kondisi tersebut mencegah kebocoran muatan melalui membran. Depolarisasi pada nodus ranvier cukup untuk memicu regerasi voltase listrik pada nodus berikutnya. Oleh karena itu, potensial aksi pada serabut saraf bermielin tidak berpindah layaknya perpindahan gelombang tetapi terjadi secara berulang pada nodus-nodus. Potensial aksi pada nodus ranvier akan berpindah seperti loncatan-loncatan muatan listrik.
SISTEM SARAF
Sistem saraf manusia dan beberapa vertebrata lain mengandung dua bagian utama, yaitu:
Sistem saraf pusat yang terbagi atas otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Sistem saraf pusat dilindungi oleh selaput meninges yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu Pia meter(selaput paling dalam dan banyak mengandung pembuluh darah), Dura meter (lapisan terluar yang padat dank eras serta menyatu dengan tengkorak sebelah dalam) dan terakhir Arakhnoid(terletak di antara pia meter dan dura meter yang merupakan selaput jaringan yang lembut membatasi kedua lapisan yang lain)
uchr_02_img0126
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf tepi yang terbagi atas sel-sel saraf sensoris yang mengirimkan impuls ke sistem saraf pusat dan sel-sel saraf motori yang mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor.Sistem saraf tepi dalam hal ini sel-sel saraf motori dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sistem saraf somatik yang secara langsung berperan dalam kontraksi otot rangka, dan sistem saraf autonom yang mengontrol aktifitas organ-organ dan variasi otot-otot tak sadar (involunter), seperti otot jantung dan otot polos.
MEKANISME GERAK
Gerak dapat dilakukan secara sadar (gerak biasa) dan secara tidak sadar ( gerak reflek ).Perbedaan dari kedua macam gerak tersebut adalah berkaitan dengan jalannya impuls saraf yang melewati sistem saraf pusat, yaitu jika impuls melewati otak maka gerak yang dilakukan sebagai hasil respon dari otak dinamakan gerak sadar, sedangkan jika impuls tidak melewati otak tetapi sumsum tulang belakang, maka gerak yang diproduksi sebagai respon dari sumsum tulang belakang disebut gerak reflek.
  • Mekanisme gerak biasa (gerak sadar)
Rangsangan -> saraf sensorik -> otak -> saraf motorik -> gerak
  • Mekanisme gerak reflek (gerak tidak sadar)
Rangsangan -> saraf sensorik -> pusat integrasi di sumsum tulang belakang -> saraf motorik -> gerak

Referensi:

Bauman, R. dan Steve, D. 1991. Human dan Anatomy and Physiology, Laboratory Textbook.Whittier Publications Inc, United States of America.
Pack, PE 2001. Biology 2nd Edition CliffsAP. Hungry Minds, Inc., New York.
Rae-Dupree, J. dan Pat, D. 2007. Anatomy and Physiology for Dummies. Wiley Publishing Inc., Indiana.