IKMAL INZAN CITA

WISUDA SARJANA STKIP MUH. BULUKUMBA

ALMAMATER SAKTI STKIP MUH. BULUKUMBA

RAPAT PROGRAM KERJA KKLP STKIP MUH. BULUKUMBA

GROWTH CENTRE

Selasa, 26 Juni 2012

Praktik Menentukan Golongan Darah

Tujuan: Menentukan Golongan Darah
Alat dan Bahan
  1. Jarum
  2. Kaca Obyek 2 buah
  3. Kapas
  4. Pengaduk berupa tusuk gigi
  5. Pipet
  6. Serum anti A
  7. Serum anti B
  8. Alkohol 70%        
Bersihkan ujung jari dengan kapas yang sudah dibasahi alkohol 70%, jangan diusap agar tetap steril
  1. Jarum dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian ditusuk ke ujung jari tengah
  2. Pijit ujung jari agar darah mudah keluar, kemudian teteskan pada kaca obyek A dan B
  3. Bersihkan kembali ujung jari dengan alkohol 70% apabila darah telah menetes
  4. Beri setetes serum anti A pada darah di kaca A dan serum anti B di kaca B
  5. Campur tetesan darah yang telah diberi serum dan amati hasilnya
  6. Tentukan golongan darah berdasar ketentuan berikut
  • Jika darah di A menggumpal, sedangkan di B tidak maka termasuk golongan darah A
  • Jika darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal maka termasuk golongan darah B
  • Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk golongan darah AB 
  • Jika darah di A dan B tidak menggumpal maka termasuk golongan darah 


Pembahasan
 
Dr Karl Landsteiner seorang ahli imunologi dan ilmu penyakit kelahiran Austria (1867 - 1943) dan Donath menemukan perbedaan perbedaan antigen dan antibody yang dikandung dalam darah manusia . Atas dasar itulah mereka membagi golongan darah menjadi empat macam
  1. Bila sel darahnya mengandung aglutinogen A dan plasma darahnya dapat membuat aglutinin b , maka dipastikan orang itu bergolongan darah A
  2. Bila sel darahnya mengandung aglutinogen B dan plasma darahnya dapat membuat aglutinin a , maka dipastikan orang itu bergolongan darah B
  3. Bila sel darahnya mengandung aglutinogen A dan B dan plasma darahnya tidak dapat membuat aglutinin , maka dipastikan orang itu bergolongan darah AB
  4. Bila sel darahnya tidak mengandung baik aglutinogen A maupun B namun plasma darahnya dapat membuat aglutinin a maupun aglitinin b , maka dipastikan orang itu bergolongan darah O
  
Penentuan golongan darah bagi manusia penting untuk berbagai tujuan
  1. Tranfusi darah jika ia anemia atau kurang darah ketika sakit keras , kecelakaan , tentu mereka kurang darah dan harus segera didonor darahnya.
  2. Untuk menentukan genetisnya ia bergolongan darah apa , jika ia kawin dapat ditentukan anaknya , jika nggak sesuai silsilahnya ya patut dipertanyakan keturunannya itu OK
  3. di tahun terakhir ini golongan darah bisa digunakan untuk pola pola psikologis seseorang , biasanya jika wawancara pekerjaan / melihat tingkah laku /performance
  4. dari data golongan darah ternyata orang eropa umumnya bergolongan darah A atau AB sedang Australia bergolongan darah A dan O
DONOR dan RESIPIEN

Donor
  • Seorang disebut donor jika ia memberikan darah ke orang lain/ menyumbang darah
  • Seorang donor yang diperhatikan adalah ia punya aglutinogen apa karena yang diperlukan dalam tranfusi itu sel darah bukan plasma darah
  • jadi karena perlu sel darah dan sel darah mengandung aglitinogen maka aglutinogen pendonor mutlak harus diketahui supaya sesuai dengan resipien nya
  • Perlu diketahui ketika terjadi tranfusi darah / donor darah , plasma darah itu ditinggal tidak ikut di tranfusi ke dalam resipien yang didonorkan hanya sel darahnya maka harus tahu aglutinogennya , tidak perlu tahu aglutininnya
  • Bayangkan nanti jika seorang bergolongan darah O (donor universal) yang tak punya Aglutinogen di sel darahnya , namun punya aglutinin lengkap a dan b di plasmanya didonorkan ke A,B, atau AB ya pasti akan menggumpal semua kalau serum / plasma yang mengandung aglutinin a dan b ikut dimasukkan atau di tranfusikan OK
Resepien
  • seorang yang menerima darah dari orang lain karena ia kekurangan darah
  • yang diperhatikan seorang sebagai resipien adalah kebalikan dari donor , ia punya aglutinin apa di plasma darahnya, ia punya a atau b , atau bahkan tidak punya aglutinin
  • karena aglutinin di plasma itu penghancur aglutinogen di sel maka sekarang jadi mudah di analisa , ketika resipien tidak punya aglutinin maka ia tak punya mesin penghancur
  • karena tidak punya penghancur , resipien di beri sel darah yang aglutinogennya apa saja ya tidak ada masalah
  • Contoh ya kalau masih bingung , jika ia bergologan darah A punya aglutinin b didonor oleh darah O yang tidak punya aglutinogen apa apa di sel darahnya sehingga nggak ada yang dihancurkan maka tidak ada masalah
  • jika seorang bergolongan darah O diberi darah bergolongan darah B ya pasti tewas karena sel darah yang mengandung aglutinogen B itu akan dihancurkan oleh aglutinin b milik resipiens , ya sia sia sel darah B yang dimasukkan kedalam karena pasti dirusak. OK
 

Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang berkaitan dengan proses transfusi darah sebagai berikut:
  1. Transfusi = proses pindah tuang darah
  2. Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke orang lain yang membutuhkan
  3. Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari orang lain
  4. Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain. Golongan darah yang dimaksud adalah O
  5. Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan darah lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB
  6. Serum = plasma tanpa fibrinogen
  7. Antigen = aglutinogen merupakan protein asing yang akan digumpalkan oleh antibodi / aglutinin
  8. Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan antigen / aglutinin
  9. Aglutinasi = penggumpalan darah akibat ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor dengan aglutinin resipien

Mekanisme Peredaran Darah Pada Manusia

  


Peredaran darah dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu
1. Sistem kardiovaskuler
    merupakan sub sistem sirkulasi yang bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh. 
2. Sistem sirkulasi limfatik 
    Terdiri dari kelenjar limfe, pembuluh limfe dan cairan limfe atau getah bening.
Sistem kardiovaskuler
  • Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan nutrisi berupa sari makanan yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme.
  • Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme berupa ekskret untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.
  • Sistem kardiovaskuler ini mempunyai karakter yang khas yaitu : selalu cairan berupa darah pada manusia berada di dalam pembuluh darah sehingga peredarannya tertutup
Sistem Peredaran Darah

Sistem kardiovaskuler mendistribusikan darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah (sirkulasi darah).

Sirkulasi darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu
  1. sirkulasi sistemik (Sistem peredaran darah besar)
  2. Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).
Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).
  • Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran darah kecil adalah sirkulasi darah antara jantung dan paru-paru. ( Jantung - Paru paru - Jantung lagi)
  • Detailnya darah dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, darah ini banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk dibuang melalui alveolus paru-paru ke atmosfer.
  • Selanjutnya darah akan teroksigenasi pada kapiler paru dan kembali ke jantung (atrium kiri) melalui vena pulmonalis.
Dari pemahaman itu maka
  1. Arteri Pulmonalis adalah satu satunya aretri yang kaya Carbon dioksida
  2. Vena Pulmonalis adalah satu satunya pembuluh darah vena / balik yang kaya akan Oksigen

sirkulasi sistemik (Sistem peredaran darah besar)
  • Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar / Magna sirkulatoria adalah srikulasi darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru).( Jantung - Tubuh - Jantung )
  • Darah dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian pembuluh darah Aorta bercabang-cabang menjadi arteri dan arteri bercabang lagii membentuk aeteriol / arteri yang lebih kecil yang tersebar dan bisa mengakses ke seluruh sel tubuh kita .
  • Selanjutnya darah dikembalikan ke jantung bagian kanan tepatnya ke serambi kanan)/ ventrikel dexter melalui vena cava baik Vena cava superior ( tubuh sebelah atas jantung ) maupun Vena cava inferior
  • Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah.
  • Darah dari ventrikel kanan dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh dari ventrikel kiri melalui aorta.
  • Aorta akan bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola / pembuluh kapiler.
  • Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui venula -vena - vena cava (pembuluh balik).

Jantung Sebagai Pompa

  • Darah diedarkan ke seluruh tubuh dengan cara dipompa oleh jantung.
  • Artinya darah dari tubuh masuk ke rongga jantung , kemudian dengan melakukan kontraksi - relaksasi ( berdetak ) memungkinkan darah dari rongga jantung keluar dari jantung
  • Jadi adanya detakan itulah jantung bisa membesar dan mengecil sehingga dalam rongganya terjadi perubahan tekanan , ketika rongga itu membesar maka tekanan di dalam rongga kecil sehingga rongga bisa menerima darah. OK
  • Secara fungsional pompa jantung dibagi menjadi pompa jantung kanan yang memompa darah ke sirkulasi pulmonal dan pompa jantung kiri yang memompa darah ke sirkulasi sistemik / ke seluruh tubuh .
  • Jantung memompa darah dengan cara kontraksi (sistol) dan (diastol). Jantung dapat bekerja dengan cara memompa karena mempunyai lapisan miokardium yang sangat istimewa dan tentu sekali lagi berongga dalamnya
  • Ada 4 rongga pada jantung kita meliputi serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri
  • Masing masing rongga terjadi kontraksi dan relaksasi maka tugas masing nasing rongga itu tentu mempunyai 2 peran menerima dan memberi artinya menerima ketika rongga jantung besar dan memberi ketika rongga itu dikecilkan karena otot jantungnya berkontraksi
  • misalnya secara mudah tugas serambi kanan , jika ruang jantung serambi kanan itu besar maka tekanan rongga serambi itu kecil sehingga darah dari tubuh lewat pembuluh darah vena cava masuk keserambi ,
  • Namun ketika serambi kanan itu berkontraksi maka ruang jantung itu mengecil rongganya akibatnya darah yang ada di dalamnya akan tertekan keluar rongga , maka mengalirlah darah dari serambi kanan ke bilik kanan melalui valvula trikuspidalis mengingat tekanan di bilik kanan itu kecil karena ruangannya masih besar
Jadi tugas serambi kanan adalah
  1. menerima darah dari tubuh yang tekanannya masih besar karena tekanan dari bilik kiri
  2. memberikan darah ke bilik kanan
  • begitu seterusnya tugas dan perang masing rongga itu
  • OK
Sifat istimewa dari miokardium adalah :
  • Bekerja secara miogenik dan ritmik
  • Stimulus awal untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari jantung itu sendiri yaitu dari nodus sinoatrial (SA node), bukan dari sistem saraf.
  • Pompa jantung ini bersifat otomatis dan bersifat dinamis sesuai dengan kebutuhan jaringan tubuh terhadap oksigen dan nutrisi.
  • Setiap menit SA node mencetuskan impuls sekitar 70-80 kali/menit.
  • Perambatan impuls (interkoneksi) antar sel miokardium terjadi sangat cepat
  • Miokardium terdiri dari dua bagian besar yaitu sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel.
  • Setiap sel miokardium dipisahkan oleh diskus interkalaris yang memungkinkan perambatan terjadi dengan sangat cepat.
  • Durasi potensial aksi 100 kali lebih lama dari otot rangka
  • Miokardium mempunyai daya tahan kontraksi lebih lama dari otot rangka.
  • Apabila dalam satu menit jantung berkontraksi rata-rata 70 kali/menit maka pada seseorang yang berusia 70 tahun jantung berkontraksi sebanyak 2.540.160.000 kali.

Macam-macam peredaran darah :
  1. Peredaran darah kecil, melalui : Ventrikel kanan ke arteri pulmonalis ke paru-paru ke vena pulmonalis ke atrium kiri. Ringkasnya Jantung ke paru-paru ke jantung
  2. Peredaran darah besar, melalui : Ventrikel kiri ke aorta ke arteri ke arteriola ke kapiler ke venula ke vena ke vena cava superior dan vena cava inferior ke atrium kanan.Atau : Ringkasnya dari Jantung ke seluruh tubuh ke jantung
  3. Sistem portae Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ yang disebut sistem portae . Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica. pembuluh ini kaya makanan karena mendapatkan makanan dengan menyerap makanan dari jonjot usus , di katak terdapat sistem porta berupa Venaporta renalis dari tungkai belakang ( Kaki) ke ginjal di saring darahnya baru ke jantung

Pembuluh limpha (pembuluh getah bening)

Ada dua kelenjar tempat masuknya limfe ( getah bening ) dari jaringan
  1. Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster). Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
  2. Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus). Menerima aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus.
Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman penyakit.

Sekali lagi
  • limpha disebut juga getah bening,
  • limpha merupakan cairan tubuh yang tak kalah penting dari darah.
  • Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan darah.
  • Di antaranya dapat dijelaskan di bawah ini.
  1. Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan karena adanya kandungan lemak dari usus.
  2. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka pada limfa hanya terdapat satu macam sel darah, yaitu limfosit, yang merupakan bagian dari sel darah putih.
  3. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem imunitas pada tubuh, karena dapat menghasilkan antibodi.
  • Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma darah, namun pada limfa ini kandungan proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus
  • Berbeda dengan pembuluh darah, pembuluh limfa ini memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur seperti vena kecil dan bercabang-cabang halus dengan bagian ujung terbuka.
  • Dari bagian yang terbuka inilah cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam pembuluh limfa.
Pembuluh limfa mempunyai fungsi seperti berikut.
  1. Mengangkut cairan dan protein dari jaringan tubuh ke dalam darah.
  2. Menghancurkan kuman penyakit.
  3. Menghasilkan zat antibodi.
  4. Mengangkut emulsi lemak dari usus ke dalam darah.
Pembuluh limfa utama dalam tubuh terdiri atas bagian-bagian berikut.
  1. Duktus limfatikus dekster (pembuluh limfa kanan) Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan. Pembuluh limfe kanan merupakan tempat muara dari semua cairan limfe yang berasal dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan.
  2. Duktus toraksikus (pembuluh limfa dada) Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri. Pembuluh ini merupakan tempat muara pembuluh lemak dari usus. Pembuluh limfe ini juga mengumpulkan cairan limfe yang berasal dari bagian lain selain yang disebutkan di atas. Peredaran limfe dimulai dari seluruh tubuh dan berakhir di pembuluh balik. Pada tempat-tempat pertemuan pembuluh limfe terdapat kelenjar limfa. Kelenjar ini menghasilkan zat antibodi yang disebut limfosit, berfungsi untuk membasmi bibit penyakit. Kelenjar limfa yang terdapat dalam tubuh manusia, antara lain terdapat pada ketiak, leher, paha, lipatan siku, tonsil, amandel, adenoid.
KESIMPULAN

  • Jadi Pembuluh darah adalah saluran khusus utuk mengalirkan darah.
  • Darah merupakan cairan dalam pembuluh darah yang beredar keseluruh tubuh mulai dari jantung da kembali ke jantung.
  • Darah mengalir dalam pembuluh yag elastis ( arteri - kapiler -vena) dan akan kembali lagi ke jantung tanpa menigglakan sistem pembuluh yang disebut sebagai sistem sirkulasi tetutup ( selalu dalam pembuluh)
  • Oleh karena itu jantung tidak pernah istirahat untuk berkonstraksi dan memenuhi kebutuha tubuh,
  • Maka jatung membutuhkan darah yag lebih bayak dibandingkan dengan organ yang lain.
  • Aliran darah untuk jantug diperoleh dari arteri koroner (nadi tajuk) kanan dan kiri.
  • Kedua arteri koroner ini keluar dari aorta kira-kira 1/2 inchi di atas katup aorta dan berjalan dipermukaan perikardrium.
  • Lalu bercabang menjadi arteriol dan kapiler kecil ke dalam dinding venikel.
  • Sesudah terjadi pertukaran O2 dan CO2 di kapiler,
  • Aliran vena dari vetrikel dibawa melalui vena koronaria dan langsung masuk ke atrium kanan dimana aliran darah vena dari seluruh tubuh akan bermuara.
  • Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru da sirkulasi sistemis.
  1. Sirkulasi paru dimulai dari venikel ke arteri pulmoalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vea kecil, vena besar, vena cave interior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan.
  2. Sirkulasi sistematis dimulai dari vetrikel kiri ke aorta lalu ke arteri besar, arteri kecil, keseluh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, ven cava interior, vea cava superior dan akhinya kembali ke atrium kanan.
  • Sirkulasi sistematik mempunyai fungsi khusus sebgai sumber tekanan yang tinggi da membawa oksigen ke jaringan yag membutuhkan.
  • Pada kapiler terjadi pertukara antara O2 dan CO2 dimana pada sirkulasi sistematis O2 keluar dan CO2 masuk dalam kapiler,
  • Sedangkan pada sirkulasi paru O2 masuk dan CO2 keluar dari kapiler.
  • Volume darah pada setiap pada setiap sirkulasi berbeda-beda,
84% dari volume darah yang pada tubuh terdapat pada sirkulasi sistematis,
  1. 64% pada vena
  2. 13% pada arteri dan
  3. 7% pada arteriol dan kapiler.

Percobaan Bahwa Fotosintesis Menghasilkan O2


     
LAPORAN HASIL FOTOSINTESIS
 1.TUJUAN : Membuktikan bahwa pada saat fotosintesis dihasilkan oksigen
 2.  ALAT DAN BAHAN :
  1. Tanaman Hydrilla secukupnya
  2. Beaker Glass 500 ml 1 buah
  3. Corong Kaca 1 buah
  4. Kawat Panjang 10 cm, 4 Buah
  5. Tabung Reaksi 1 buah
  6. Ember
  7. Thermometer
  CARA KERJA :
           I. Rangkai alat seperti pada gambar berikut!
(GAMBAR ADA DI ATAS)
Catatan : jangan sampai ada gelembung udara didalam corong kaca
II.      Percobaan 1 : Letakkan rangkaian pada tempat yang terkena cahaya matahari langsung
Percobaan 2 : Letakkan rangkaian pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari
III. Letakkan thermometer kedalam beker glass! Ukur suhu setiap 10 menit, sebanyak 5 kali pengukuran ( minit ke 0, 10 menit, 20 menit, 30 menit dan 40 menit)! Masukkan dalam tabel pengamatan!
IV.  Amati dan catat banyaknya gelembung yang terbentuk pada corong kaca setiap 10 menit sampai menit ke 40! Masukkan dalam tabel pengamatan
V.     Perhatikan perubahan permukaan air pada tangkai corong!

Tabel Pengamatan :
Pada tempat yang terkena cahaya matahari langsung
No.
Waktu Pengamatan
Suhu
Banyaknya Gelembung
Keterangan
Volume Oksigen
1
0 menit
30o
0
0 cm
2
10 menit
30,5o
715
1 cm
3
20 menit
31,2o
771
2 cm
4
30 menit
32,1o
601
2,5 cm
5
40 menit
33,1o
919
3,8 cm
      Pada tabel diatas di jelaskan bahwa pada percobaan Ingenhousz di tempat yang terkena cahaya matahari langsung pada menit ke 0 dalam suhu 30o belum muncul gelembung satupun, volume oksigen pun belum ada. Pada menit ke 10 dalam suhu 30,5o muncul gelembung sebanyak 715 gelembung, dengan volume oksigen 1 cm. Pada menit ke 20 dalam suhu 31,2o muncul gelembung sebanyak 771 gelembung, dengan volume oksigen 2 cm. Pada menit ke 30 dalam suhu 32,1o muncul gelembung sebanyak 601 gelembung, dengan volume oksigen 2,5 cm. Pada menit ke 40 dalam suhu 33,1o muncul gelembung sebanyak 919 gelembung, dengan volume oksigen 3,8 cm.
Pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari
No.
Waktu Pengamatan
Suhu
Banyaknya Gelembung
Keterangan
Volume Oksigen
1
0 menit
31,5o
0
0 cm
2
10 menit
31o
3
0,05 cm
3
20 menit
30,7o
9
0,1 cm
4
30 menit
30,6o
10
0,15 cm
5
40 menit
30,5o
12
0,2 cm
 Pada tabel diatas di jelaskan bahwa pada percobaan Ingenhousz di tempat yang tidak terkena cahaya matahari pada menit ke 0 dalam suhu 31,5o belum muncul gelembung satupun, volume oksigen pun belum ada. Pada menit ke 10 dalam suhu 31o muncul gelembung sebanyak 3 gelembung, dengan volume oksigen 0,05 cm. Pada menit ke 20 dalam suhu 30,7o muncul gelembung sebanyak 9 gelembung, dengan volume oksigen 0,1 cm. Pada menit ke 30 dalam suhu 30,6o muncul gelembung sebanyak 10 gelembung, dengan volume oksigen 0,15 cm. Pada menit ke 40 dalam suhu 30,5o muncul gelembung sebanyak 12 gelembung, dengan volume oksigen 0,2 cm.
4 Diskusi
1.  Gas apakah yang terbentuk pada percobaan di atas ? gas yang terbentuk oleh percobaan di atas adalah oksigen
2.  Bagaimanakah keadaan suhu awal dibanding suhu akhir percobaan ? keadaan suhu awal dibanding suhu akhir percobaan
3.   Bagaimana frekuensi pembentukan gelembung dari awal sampai akhir percobaan ?
4. Apa yang anda ketahui tentang permukaan air di dalam tangki corong? Mengapa hal itu bisa terjadi?
5.  Jika pada akhir percobaan dengan anda mengambil tabung reaksi pelan-pelan dan segera menutup ujungnya dengan ibu jari, kemudian di dalam tabung di masukkan bara api, apa yang akan terjadi?
6.  Mengapa percobaan tersebut di lakukan di dalam air?
7.  Apa yang ingin di ketahui dari percobaan di atas?
8.  Dari percobaan tersebut, sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis!
9.  Kesimpulan apa yang anda tarik dari percobaan di atas?
Catatan: Percobaan di atas pertama kali di lakukan oleh ahli yang bernama Ingenhousz. Oleh karena itu percobaan ini di sebut percobaan Ingenhousz
JAWABAN
1.  Jawab : Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas initerbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
      2H2O(l) 4H+(aq) + O2 (g)
      Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
      Berikut akan ditampilkan proses terbentuknya O2 dalam proses fotosintesis.
2.  Keadaan suhu awal lebih rendah dari pada suhu akhir. Karena belum dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari dan angin.
3.  Frekuensi pembentukan gelembung dari awal sampai akhir percobaan adalah meningkat, karena adanya pengaruh cahaya matahari terhadap proses fotosintesis.
4.  Yang kami ketahui adalah bahwa air dalam tangkai tersebut semakin lama semakin turun karena adanya gelembung - gelembung oksigen yang dihasilkan oleh tanaman Hydrilla pada saat proses fotosintesis.
5. Kejadian yang terjadi adalah bara api tersebut menyala dikarenakan tabung tersebut mengandung banyak gas oksigen.
6.     Karena Hydrilla merupakan tanaman dengan media air.
7.   Pada percobaan Ingenhousz menunjukkan bahwa pada fotosintesis menghasilkan gas oksigen (O2)
8.    Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor – faktor , sebagai berikut:
Suhu
Cahaya (lama pencahayaan, intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya)
Air
CO2
Kandungan Klorofil
9. Kesimpulan :
    Berdasarkan percobaan di atas, dapat kami simpulkan bahwa:
    1. Dalam proses fotosintesis diperlukan air dan cahaya matahari.
    2. Pada proses potosintesis menghasilkan O2/oksigen.

Macam-Macam Mikroskop Beserta Fungsinya


  • Mikroskop Fase kontras
Gamnbar Mikroskop Fase kontrasCara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsur lain yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dapat dilihat.
  • Mikroskop medan-gelap
Gambar Mikroskop medan gelapMikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
  • Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope
Mikroskop Pender (Flourenscence MicroscopeMikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.
  • Mikroskop Ultraviolet
Mikroskop Ultraviolet Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.
  • Mikroskop Elektron
Mikroskop ElektronAdalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: 
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos.
  • Mikroskop Cahaya
Mikroskop CahayaMikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor
Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.
  • Bagian bagian Mikroskop berserta dan fungsinya

TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

Bagian bagian Mikroskop berserta dan fungsinya
REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Sebelum melakukan praktikum dengan menggunakan mikroskop cahaya maka perhatikan langkah-langkah berikut:
  1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai !



  1. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver


  1. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).


  1. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!


  1. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar
    obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa
    okuler.
    Untuk mempertajam putarlah pemutar halus !

  1. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.

  1. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab.