IKMAL INZAN CITA

WISUDA SARJANA STKIP MUH. BULUKUMBA

ALMAMATER SAKTI STKIP MUH. BULUKUMBA

RAPAT PROGRAM KERJA KKLP STKIP MUH. BULUKUMBA

GROWTH CENTRE

Jumat, 05 April 2013

TAKSONOMI

1. MANUSIA
KINGDOM  :   Animalia
FILUM         :   Chordata
KELAS        :   Mammalia
ORDO         :   Primata
FAMILI       :   Hominidae
GENUS       :   Homo
SPESIES     :   Homo sapiens


Senin, 18 Maret 2013

Imunitas

Tahukah kalian bahwa tubuh kita adalah sebuah sistem yang menyerupai miniatur sebuah negara?? Begitu lengkapnya sistem dalam tubuh kita mulai dari pusat pemerintahan, jaringan telekomunikasi, transportasi, bahkan sistem pertahanan. Dalam posting kali ini kita akan membahas satu sistem yang tak kalah penting dari sistem-sistem yang lain, yaitu sistem pertahanan tubuh atau sistem imun.

Sebagaimana sebuah negara, untuk mempertahankan stabilitas nasionalnya, mereka memerlukan sekelompok pasukan yang dipersenjatai lengkap dengan segala kemampuan dan kecakapan di bidang pertahanan nasional. Sistem pertahanan itu meliputi beberapa lini dan spesifikasi keahlian. Contohlah ada TNI angkatan darat, laut, udara, kopasus, kepolisian, intelijen bahkan yang terendah sekalipun seperti pertahanan rakyat yang dulu dikenal dengan sebutan Hansip.. :). Tubuh kita juga memiliki sistem pertahanan yang berlapis, bervariasi dan ada pula yang memiliki spesifikasi tugas tertentu. Immunitas adalah kemampuan mahluk hidup untuk menghadapi penyakit.
A. Mekanisme Pertahanan tubuh

1. Kekebalan Non spesifik
  • Yaitu kekebalan yang dimiliki sejak lahir
  • Berperan menghadapi segala bentuk infeksi yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup.
  • Meliputi
            a. Kekebalan non spesifik eksternal
                Terdiri dari jaringan epitelium ( kulit dan kelenjar mukosa )
                Sekresi kelenjar mukosa, sekresi kulit, saliva, air mata dan mukus

           b. Kekebalan non spesifik internal
               Sel-sel fagositik: neutrofil, makrofag dan eosinofil
               Natural Killer Cell
               Protein anti mikroba
               Inflamasi
               Demam

Keterangan
1. Makrofag
  • Meliputi 5% dari komposisi leukosit.
  • Berasal dari perkembangan sel monosit
  • Melekat pada polisakarida dari sel infektor dan memakannya dengan bantuan lisosom
  • Macam-macam sel makrofag
1. Berpindah tempat
2. Tidak berpindah tempat
  • Di paru-paru: Alveolar macrophage
  • Di Hati: sel-sel kupfer
  • Di Ginjal: Sel-sel mesangial
  • Di Otak: sel-sel Microgial
  • Di jaringan penghubung: histiotit
  • Di Limfa: Spleen
2. Neutrofil
  • Meliputi 60%-70% dari komposisi leukosit
  • Merupakan komponen terbesar pada leukosit
  • Memiliki kemampuan menghancurkan diri setelah menghadapi mikroba
3.  Eosinofil
  • Meliputi 1,5% dari komposisi leukosit
  • Bertugas menghadapi parasit besar seperti cacing
  • Cara kerja: menempatkan diri di dinding luar parasit dan menghasilkan enzim penghancur.
Komponen pertahanan tubuh Spesifik dan Non spesifik

4.  Natural Killer Cell
  • Sel pembunuh alami
  • Menghancurkan sel-sel tubuh terinfeksi dengan menyerang membran ( membran menjadi lisis )
5.  Respon Inflammatory
  • Sel yang mengalami kerusakan akan menghgeluarkan Histamin
  • Histamin menyebabkan pembesaran dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah 
  • Peningkatan supply darah ke daerah luka sangat penting untuk proses pertahanan tubuh oleh sel-sel makrofag dan penutupan luka oleh trombosit
  • Terjadi pembengkakan
6. Protein antimikroba
  • Salah satu jenis protein antimikroba adalah Interferon
  • Interferon dibentuk oleh sel-sel yang terinfeksi virus
2. Kekebalan Spesifik
    Terdiri dari
  • Kekebalan spesifik alami pasif: diperoleh dari ibunya sejak lahir
  • Kekebalan spesifik alami aktif: melalui infeksi ( pernah menderita suatu penyakit )
  • Kekebalan spesifik buatan pasif: transfer antibodi dari orang lain
  • Kekebalan spesifik buatan aktif: melalui iminisasi
Kekebalan Spesifik meliputi
1. Limfosit
  • Limfosit merupakan komponen sel darah putih/ leukosit. 
  • Terdapat 2 jenis limfosit yaitu limfosit B dan limfosit T
Pembentukan limfosit
Limfosit dibentuk dari Pluripotent stem cell
Terdapat pada sumsum tulang

Limfosit B
  • limfosit B dimatangkan dalam sumsum tulang
  • Merupakan kekebalan humoral, yaitu kekebalan yang terdapat dalam humor/ cairan tubuh
Limfosit T
  • Limfosit T dimatangkan dalam tymus
  • Merupakan kekebalan diperantarai sel
  • Aktif melawan infeksi bakteri, virus, dan parasit yang lain ( cacing, protozoa dll )
  • Bersifat menghancurkan sel-sel terinfeksi termasuk organ-organ transplantasi dan sel kanker
Sel Limfosit

Antigen dan Antibodi
1. Antigen
  • Merupakan substansi kimia yang mampu merangsang sistem imun untuk menimbulkan respon spesifik
  • Contoh antigen: bagian luar kapsul atau dinding sel bakteri
Ciri/ sifat/karakteristik
  • Bersifat immunogenitas: kemampuan untuk memicu perbanyakan antibodi dan limfosit
  • Reaktivitas: Kemampuan berreaksi dengan limfosit teraktivasi dan antibodi yang dilepas oleh reaksi kekebalan
2.  Antibodi
  • Yaitu protein yang dibentuk sebagai respon terhadap suatu antigen dan secara spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut
  • Antibodi memiliki fungsi utama untuk menonaktifkan dan menandai antigen dan akan terentuk antigen-antibodi
  • Antibodi disebut pula  Immunoglobulin ( Ig)  ( klik disini untuk mengetahui bermacam-macam Immunoglobulin )

Mengapa Bayi Yang Baru Lahir Berwarna Kuning?

Sekitar 40-50 persen bayi yang lahir normal kulitnya berwarna kuning. Biasanya kuningnya itu disebut kuning fisiologis, bukan karena kelainan atau penyakit melainkan karena fungsi organnya , yaitu hati yang belum matang. Bayi kuning disebabkan karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Normalnya secara berkala sel darah merahnya akan dipecah/ dibongkar. Kandungan 'samp[ah' dari hasil perombakan sel darah merah tersebut disebut Bilirubin Indirek



Semasa janin, bilirubin indirek ini akan dibuang oleh plasenta dan masuk ke hati ibu untuk selanjutnya diproses menjadi bilirubin direk dan dibuang bersama tinja. Bilirubin indirek memang harus dibuang karena dalam kadar tinggi dapat bersifat sebagai racun. Segera setelah bayi lahir, bayi harus mengolah ssendiri bilirubin indirek di hatinya. Namun karena fungsi hatinya belum sempurna karena belum matang, proses penghancuran dan pembuangan bilirubin menjadi lambat sehingga bilirubin indirek-nya tetap tinggi. Fungsi tersebut baru bisa berlangsung normal bila organ hatinya sudah matang, yakni sekitar 3-4 hari setelah lahir. 

Saat itu hati sudah mampu mengolah bilirubin indirek menjadi bilirubin direk sekaligus membuangnya. Makanya bayi kuning fisiologis biasanya akan mulai terlihat di hari kedua dan akan mencapai puncaknya pada hari ketiga setelah lahir. Mulanya kuning di sekitar wajah baru menjalar ke tubuh. Melewti hari ketiga, kadar bilirubin pelan-pelan menurun dan mumnya setelah hari ke-7 bayi tidak kuning lagi

Cryptomycota: Kingdom Baru????




Perkembangan dalam bahasan tentang klasifikasi mahluk hidup kelihatannya kembali akan mengalami perubahan besar. Setelah ditemukannya kingdom Archaea sebagai kelompok bakteri purba, klasifikasi mahluk hidup yang semula dikelompokkan menjadi 5 kingdom oleh R.H Whittaker, mengalami perkembangan menjadi 6 kingdom. Dan kemungkinan besar akan bergeser lagi menjadi 7 kingdom/ kerajaan dengan adanya penemuan spesies baru oleh ilmuwan Inggris.

Spesies baru ini menyerupai Fungi tetapi memiliki karakteristik yang berbeda dengan Fungi. Mereka menyebutnya sebagai Cryptomycota yang berarti yang tersembunyi dari kingdom Fungi. Cryptomycota memiliki bentuk yang menyerupai fungi tetapi berbeda dengan fungi yang memiliki dinding sel dari zat kitin, spesies ini hanya memiliki membran sel. Memiliki tiga fase hidup sebagai parasit pada algae, sebagai mahluk hidup madiri yang mencari makan dan fase dormansi.

Namun demikian penemuan ini masih dalah tahap penelitian lebih lanjut, baru 10% dari jenis yang diperkirakan sebagai spesies baru yang diteliti. Kita tunggu saja hasil penemuan berikutnya sesuai dengan prosedur yang berlaku akankah jenis ini menambah daftar klasifikasi mahluk hidup atau tidak.

Escherichia coli ( E.coli )




Beberapa hari terakhir dunia digemparkan oleh adanya epidemi penyakit yang konon disebabkan oleh bakteri E.coli. Puluhan korban berjatuhan dari negara-negara seperti Jerman, Austria, Republik Czech, Perancis, swedia dll. Spanyol dituding sebagai biang keladi penyebab penyebaran penyakit tersebut sampai-sampai perdana menterinya, Jose Luis Rodrigues Zapatero, menjadi berang dengan pemberitaan yang menyudutkan negaranya. Sampai-sampai ia mengajukan tuntutan ganti rugi atas pengembalian ekspor mentimun dan hasil pertanian mereka dari negara-negara Eropa yang termakan pemberitaan tersebut.


Apakah E. coli itu??

E. coli atau Eschericia coli sebenarnya merupakan bakteri normal tubuh yang hidup bersimbiosis pada usus besar manusia dan hewan vertebrata lainnya. Dalam jumlah yang normal, simbiosis yang terjadi merupakan simbiosis yang saling menguntungkan ( mutualisme ). Bakteri mendapatkan zat makanan dari hasil penguraian sisa-sisa makanan dan inangnya memperoleh keuntungan karena bakteri ini selain menguraikan sisa-sisa makanan agar mudah dikeluarkan oleh tubuh, juga membantu proses sintesis vitamin K. Selain itu dalam bidang bioteknologi, E.coli sering dijadikan sebagai agen untuk produk-produk bioteknologi seperti produksi hormon insulin.


Ada bermacam-macam strain ( galur ) E.coli yang kita kenal, diantaranya adalah:
  • Entero Patogenic E.coli ( EPEC )
  • Entero Toksigenic E coli ( ETEC )
  • Entero Heamorrhagic E coli ( EHEC )
  • Entero Invansif E coli ( EIEC )
  • Entero Agregatif E.coli ( EAEC )
Diperkirakan strain yang tengah mewabah di Eropa adalah dari hasil mutasi EAEC dan EHEC. EAEC menyebabkan diare parah karena memproduksi racun hemolisin yang menyerang mukosa usus.
Mutasi dua jenis bakteri ini menghasilkan strain baru yaitu O104 yang sangat mematikan.

Adapun gejala infeksi E,coli yang menyerang Eropa adalah sebagai berikut:
  1. Kram perut
  2. Diare
  3. Haemorrhagic colitis ( diare berdarah )
  4. Demam
  5. Muntah
Karakteristik umum dari infeksi mikroorganisme tersebut diantaranya memiliki masa inkubasi antara 3 sampai 8 hari an akan sembuh setelah 10 hari. Namun dalam kasus yang mewabah di eropa ini, keadaan tidak seperti normalnya, melainkan berlanjut ke keadaan yang semakin gawat yaitu terjadinya Haemolytic Uremic Syndrome ( HUS ) dengan gejala-gejala sebagai berikut
  • Kegagalan Ginjal akut ( Acute renal Failure )
  • Kekurangan trombosit ( Trombocytopenia ) dan
  • Anemia
Bahkan keadaanya bisa mencapai gangguan neurologis sampai stroke, koma atau epilepsi. kurang lebih 10 persen penderita infeksi EHEC akan berlanjut pada HUS, angka kematian berkisar antara 3 sampai 5 persen. 

Yang jelas kita berharap agar jangan sampai wabah tersebut sampai ke Indonesia. seperti kita ketahui bahwa salah satu penyebab termutasinya beberapa mikroorganisme menjadi lebih agresif salah satunya disebabkan oleh paparan UV yang semakin besar intensitasnya memasuki bumi. Penyebabnya tak lain adalah penggunaan zat-zat kimia yang menyebabkan polusi udara dan penipisan lapisan ozon. untuk itu marilah sedikit demi sedikit kita mulai peduli dengan lingkungan dan kebersihan baik kebersihan diri, lingkungan dan sesuatu yang kita makan.





Berbagai Macam Antibodi/ Immunoglobulin




Antibodi atau Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Fungsinya sangat spesifik dan hanya merespon terhadap antigen-antigen tertentu saja. Berikut adalah mbermacam-macam jenis Immunoglobulin

Immunoglobulin

Immunoglobulin G ( Ig G )
  • Merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu melewati plasenta
  • Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya sera merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-minggu pertama dalam kehidupannya ( dari kolustrum)

Immunoglobulin M ( Ig M )
  • Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen
  • Tidak dapat melalui plasenta

Immunoglobulin A ( Ig A )
  • Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin, genital, saliva, air mata dll
  • Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium

Immunoglobulin D ( Ig D )
  • Melekat pada permukaan luar sel limfosit B
  • Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B tersebut.

Immunoglobulin E ( Ig E )
  • Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil
  • Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam reaksi alergi
Reaksi Ig E terhadp alergen/ antigen