Salah satu ciri mahluk hidup adalah bergerak. Dengan demikian
tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Jika hewan dan
manusia dapat melakukan gerakan secara aktif dan berpindah tempat,
gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Sehingga tumbuhan dikatakan
melakukan gerak pasif. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian
ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.
Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses
pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas
yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap
rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah
rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah
tertentu.
Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Gerak Endonom/Autonom
Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.
Gerak endonom ada 2 yaitu :
a. Endonom nutasi yang merupakan gerakan spontan (gerak aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla verticillata).
b. Endonom higroskopis yaitu akibat kadar air yang rendah (contoh : pecah kacang polong-polongan saat kering).
2. Gerak Etionom / Gerak Esionom
Gerak etinom adalah gerakan pada tumbuhan
yang disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari luar tumbuhan
tersebut. Faktor penyebab gerakan etionom bisa berasal dari faktor
rangsang sentuhan, air, cahaya, temperatur/suhu, zat kimia, gravitasi,
dan lain sebagainya.
Beberapa jenis gerakan etionom yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
a. Tropisme
Tropisme adalah gerakan tumbuhan yang
arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsang dari
luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya
cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan atau singgungan.
Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi
fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, dan tigmotropisme.
a)Fototropisme
adalah gerak bagian tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju
kearah cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme
positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut
fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman
biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.
b) Geotropisme
adalah gerakan bagian tumbuhan karena
pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut
ke atas, maka termasuk geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah
pertumbuhan menuju kebawah berarti termasuk gerak geotropisme positif.
Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju
kebawah atau kedalam tanah.
c) Hidrotropisme
adalah gerak bagian tumbuhan menuju
kearah yang basah atau berair. Arah pertumbuhan menuju temapt yang
berair disebut gerak hidrotropisme positif. Apabila araah pertumbuhan
tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme
negatif. Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar
didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang mengandung air.
d) Tigmotropisme
adalah gerak tumbuhan dari bagian
tumbuhan akibat persinggungan. Contohnya sulur markisa dan batang
mentimun yang membelit tanaman lain.
B. Taksis
Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan
gerak pada sebagian anggota tubuhnya, misalnya akar yang mendekati air
atau pucuk yang mendekati cahaya. Namun, pada tumbuhan tingkat rendah
mampu melakukan gerak berpindah tempat. Seluruh tubuhnya berpindah.
Misalnya, tumbuhan euglena dan bakteri besi. Gerak seluruh tubuh
tumbuhan yang disebabkan oleh datangnya rangsang disebut gerak taksis.
Berdasarkan rangsang penyebabnya, taksis dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaktis.
a) Fototaksis
merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan
yang disebabkan oleh rangsang cahaya. Misalnya gerakan euglena yang
selalu mendekati cahaya.
b) Kemotaksis
adalah gerak taksis yang disebabkan oleh
rangsang berupa zat kimia. Contohnya Spermatozoid pada Arkegonium
lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat
gula atau protein.
C. Nasti
Gerak nasti adalah gerak pada tumbuhan
yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Sama
halnya dengan gerak tropisme, gerak nasti juga dipengaruhi oleh rangsang
dari luar seperti cahaya, suhu, sentuhan/singgungan, bahan kimia, serta
kondisi gelap.
Macam-macam gerak nasti:
a) Fotonasti
Fotonasti adalah gerak nasti yang
dipengaruhi oleh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah gerak
mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari.
b) Thermonasti
Thermonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi rangsang berupa suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip pada suhu tertentu.
c) Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti karena kondisi gelap. Contohnya gerak menutupnya daun majemuk (lamtoro, turi) karena cahaya gelap.
d) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak nasti karena
pengaruh rangsang berupa sentuhan. Contoh seismonasti adalah gerak
menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena sentuhan. Daun putri
malu akan menutup apabila disentuh. Dan setelah didiamkan agak lama,
daun tersebut akan membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan
atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak
ditentukan oleh arah datangnya rangsang.
e) Kemonasti
Kemonasti adalah gerak nasti karena
pengaruh rangsang berupa zat kimia. Contohnya adalah membukanya mulut
daun (stomata) pada siang hari karena adanya karbondioksida.
f) Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang
dipengaruhi lebih dari satu macam rangsang. Contohnya gerak membuka dan
menutupnya mulut daun (stomata) karena cahaya matahari, zat kimia, air
dan suhu.