A. Definisi
Phytoplankton
adalah kelompok Plankton ( mahluk hidup uniseluler ) yang mengandung
kloroplast/ klorofil pada selnya. Biasanya organisme ini berasal dari Cyanophyta ( ganggang hijau biru ) yang merupakan anggota kingdom Monera dan Chlorophyta ( ganggang hijau ) yang merupakan anggota kingdom Protista ( Protista mirip tumbuhan/ algae/ ganggang.)
Di dalam ekosistem perairan Phytoplankton berperan sebagai produsen
karena kemampuannya berfotosintesis membentuk cadangan makanan ( amylum
). Sifat fotosintesisnya menyerupai tumbuhan. Sehingga pada klasifikasi
lama Cyanophyta dan Chlorophyta pernah dimasukkan dalam kelompok tumbuhan tingkat rendah ( Thallophyta )
B. Peranan Phytoplankton
Jika kita melakukan pengamatan mikroskopis pada sampel air dari kolam/
atau sungai,sepintas air tersebut nampak jernih. Namun setelah kita
amati dengan mikroskop, disana banyak ditemukan sebentuk benda bulat,
oval, benang dan bermacam-macam bentuk unik lain yang berwarna hijau
atau hijau kebiruan. Itulah organisme kecil yang ternyata memiliki
peranan yang sangat besar bagi kehidupan mahluk hidup di dunia, Phytoplankton.
Selain telah disebutkan bahwa Phytoplankton merupakan produsen dalam ekosistem perairan, dan organisme uniseluler autotrof tersebut merupakan penyumbang 80% Oksigen di bumi.
Ternyata pengertian selama ini tentang penyumbang oksigen terbesar adalah tumbuhan kurang tepat. Berdasar penelitian terbaru, Phytoplankton-lah penyumbang oksigen terbesar.
Mengapa demikian?
Jumlah populasi phytoplankton di permukaan bumi sangatlah melimpah, mengingat organisme tersebut merupakan organisme uniseluler akuatik. Selain kemampuannya dalam menghasilkan makanan sendiri, hasil samping proses fotosintesisnya adalah berupa Oksigen. Sedangkan tumbuhan peran utamanya adalah mengurangi emisi karbondioksida (CO2) di udara. Kontribusinya terhadap persediaan oksigen di bumi hanya 20%.
Selain telah disebutkan bahwa Phytoplankton merupakan produsen dalam ekosistem perairan, dan organisme uniseluler autotrof tersebut merupakan penyumbang 80% Oksigen di bumi.
Ternyata pengertian selama ini tentang penyumbang oksigen terbesar adalah tumbuhan kurang tepat. Berdasar penelitian terbaru, Phytoplankton-lah penyumbang oksigen terbesar.
Mengapa demikian?
Jumlah populasi phytoplankton di permukaan bumi sangatlah melimpah, mengingat organisme tersebut merupakan organisme uniseluler akuatik. Selain kemampuannya dalam menghasilkan makanan sendiri, hasil samping proses fotosintesisnya adalah berupa Oksigen. Sedangkan tumbuhan peran utamanya adalah mengurangi emisi karbondioksida (CO2) di udara. Kontribusinya terhadap persediaan oksigen di bumi hanya 20%.
C. Phytoplankton dapat mengurangi terjadinya pemanasan global ?????
Berikut ini penemuan yang luar biasa atas keberadaan Phytoplankton di bumi: ( diambil dari apakabardunia )
Para
ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan plankton secara tidak langsung
dapat membuat awan yang dapat menahan sebagian sinar matahari yang
merugikan. Sehingga plankton bisa membantu memperlambat proses
pemanasan bumi.
Dierdre
Toole dari Institusi Oceanografi Woods Hole (WHOI) dan David Siegel
dari Universitas California, Santa Barbara (UCSB) adalah dua peneliti
itu.
Penelitian
yang dibiayai oleh NASA tersebut mengungkapkan ketika matahari
menyinari lautan, lapisan atas laut (sekitar 25 meter dari permukaan
laut) memanas, dan menyebabkan perbedaan suhu yang cukup tinggi dengan
lapisan laut di bawahnya. Lapisan atas dan bawah tersebut terpisah dan
tidak saling tercampur.
Plankton
hidup di lapisan atas, tapi nutrisi yang diperlukan oleh plankton
terdapat lebih banyak di lapisan bawah laut. Karenanya, plankton
mengalami malnutrisi.
Akibat
kondisi malnutrisi ditambah dengan suhu air yang panas, plankton
mengalami stress sehingga lebih rentan terhadap sinar ultraviolet yang
dapat merusaknya.
Karena
rentan terhadap sinar ultraviolet, plankton mencoba melindungi diri
dengan menghasilkan zat dimethylsulfoniopropionate (DMSP) yang
berfungsi untuk menguatkan dinding sel mereka.
Zat
ini jika terurai ke air akan menjadi zat dimethylsulfide (DMS). DMS
kemudian terlepas dengan sendirinya dari permukaan laut ke udara.
Di
atmosfer, DMS bereaksi dengan oksigen sehingga membentuk sejenis
komponen sulfur. Komponen sulfur DMS itu kemudian saling melekat dan
membentuk partikel kecil seperti debu. Partikel-partikel kecil tersebut
kemudian memudahkan uap air dari laut untuk berkondensasi dan
membentuk awan.
Jadi,
secara tidak langsung, plankton membantu menciptakan awan. Awan yang
terbentuk menyebabkan semakin sedikit sinar ultraviolet yang mencapai
permukaan laut, sehingga plankton pun terbebas dari gangguan sinar
ultraviolet.
Proses
ini sebenarnya telah beberapa tahun dipelajari di laboratorium oleh
para ilmuwan, namun proses alamiahnya baru kali ini dapat dipelajari.
Awan
yang disebabkan oleh plankton ini, dipercaya dapat memperlambat
proses pemanasan bumi, serta memiliki efek besar tehadap iklim bumi.
Namun, untuk membuktikan hal tersebut, masih harus dilakukan penelitian
lanjutan yang seksama.
Penelitian
yang dilakukan di Laut Sargasso, lepas pantai Bermuda ini juga
menemukan secara mengejutkan bahwa partikel DMS ini dapat terurai
dengan sendirinya di udara setelah tiga sampai lima hari saja. Padahal,
karbondioksida di udara, dapat bertahan hingga berpuluh-puluh tahun.
Karena penguraian alamiah DMS sangat cepat, DMS tidak akan menimbulkan efek rumah kaca, tidak seperti karbondioksida.
Jadi
bersyukurlah karena mereka kita masih bisa menghirup udara dengan
bebas untuk kelangausngan hidup. Lalu yang terpenting dan terutama,
bersyukurlah karena Tuhan mu telah menciptakan mereka.
Temukan gambar2 untuk Phytoplankton disini
Temukan gambar2 untuk Phytoplankton disini
0 komentar:
Posting Komentar