Apakah
kalor itu? Istilah kalor pertama kali diperkenalkan oleh Antoine
Laurent Lavoisier, yang menyatakan bahwa kalor adalah sejenis zat alir
yang tidak terlihat oleh manusia. Robert Meyer menyebut kalor sebagai
salah satu bentuk energi. Kalor adalah energi panas yang dimiliki oleh
suatu zat.
Satuan kalor sesuai SI sama dengan
satuan energi yaitu Joule atau disingkat J. Satuan lain dari kalor
adalah kalori disingkat kal. Menurut James Prescott Joule :
1 kalori = 4,2 joule
atau
1 joule = 0,24 kalori.
Apa yang terjadi ketika sebuah
zat/benda diberi kalor? Apa saja pengaruh kalor terhadap zat? Coba
perhatikan video tentang kalor berikut ini!
Apabila diubah dalam bentuk grafik,
peristiwa pengaruh kalor pada benda yang tampak dalam video tersebut
akan tampak sebagai berikut :
Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan
menaikkan suhu es, setelah suhu sampai pada 0 C kalor yang diterima
digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua menjadi air barulah terjadi
kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya mencapai suhu 100 C maka kalor
yang diterima digunakan untuk berubah wujud menjadi uap (Q4), kemudian
setelah berubah menjadi uap semua maka akan kembali terjadi kenaikan
suhu kembali (Q5).
Dengan demikian pengaruh kalor terhadap benda adalah :
1. Menaikkan suhu benda
Banyaknya kalor yang
diperlukan untuk mengubah suhu benda sebanding dengan massa benda (m),
jenis benda/kalor jenis benda serta perubahan suhu benda (Δt).
Q = m . c . Δt
Keterangan:
Q = kalor, satuannya Joule (J)
m = massa, satuannya kg
c = kalorjenis, satuannya J/kg°C
Δt = selisih suhu, satuannya °C
Q = kalor, satuannya Joule (J)
m = massa, satuannya kg
c = kalorjenis, satuannya J/kg°C
Δt = selisih suhu, satuannya °C
2. Mengubah Wujud benda
Pada saat berubah wujud, suhu zat tetap asalkan tekanan tidak berubah.
Banyaknya kalor yang diterima (diserap) atau dilepas oleh satu kilogram zat pada saat berubah wujud disebut dengan kalor laten.
Macam-macam kalor laten sesuai dengan istilah perubahan wujudnya, misal kalor lebur, kalor uap.
Jumlah kalor yang diterima (diserap) atau yang dilepas zat sehingga wujudnya berubah sebanding dengan massa zat dan kalor laten.
Q = m. L
Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau yang dilepas (J)
m = massa zat (kg)
L = kalor laten (J/kg)
Kalor adalah salah satu bentuk energi
yang dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Secara ilmiah, kalor
berpindah dari benda yang suhunya tinggi menuju benda yang suhunya
rendah bila kedua benda dicampur. Karena kalor sebagai bentuk energi,
maka berlaku hukum kekekalan energi untuk kalor.
Berdasarkan Azas Black, kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas.
Kalor yang diterima = kalor yang dilepaskan
Qterima = Qlepas
(m . c. Δt)terima = (m . c. Δt)lepas
Qterima = Qlepas
(m . c. Δt)terima = (m . c. Δt)lepas
Contoh soal :
Soal : 1
Berapakah energi yang diperlukan untuk memanaskan 200 gram air bersuhu 20 oC menjadi 100 oC jika diketahui kalor jenis air 1 kkal/kg oC
Diketahui :
m = 200 gram = 0,2 kg
t1 = 20 oC
t2 = 100 oC
c = 1 kkal/kg oC
Ditanya : Q = …?
Jawab :
Q = m . c . Δt
Q = 0,2 kg x 1 kkal/kg oC x (100OC – 20 OC)
Q = 0,2 kkal/ OC x 80 OC
Q = 16 kkal
Soal : 2
Tentukan energi yang diperlukan untuk mengubah 3 kg air menjadi uap air apabila kalor uap air sebesar 2,25 x 106 J/kg?
Diketahui :
m = 3 kg
U = 2,25 x 106 J/kg
Ditanya : Q = … ?
Jawab :
Q = m . U
Q = 3 kg x 2,25 x 106 J/kg
Q = 6,75 x 106 J
0 komentar:
Posting Komentar